Penipuan WhatsApp: apa itu penipuan WhatsApp dan bagaimana cara Anda mencegahnya?

WhatsApp Fraud: What Is it and How Do You Prevent It?

Jaman sekarang, keamanan online bukan hal yang diberikan secara cuma-cuma. Bahkan sebuah platform komunikasi online sangat populer seperti WhatsApp, yang dimiliki oleh Facebook, telah menjadi tempat jebakan favorit bagi para penipu. Hal ini tidak mengejutkan karena banyaknya jumlah pengguna WhatsApp, sampai bulan Februari 2020 angkanya melampaui 2 milyar pengguna di seluruh dunia, dan semakin bertambah. Ditambah dengan fakta bahwa, atas dasar beragam alasan, sebagian besar pengguna WhatsApp rentan ancaman saat online, WhatsApp telah menjadi platform yang menarik bagi penipu. Lebih dari itu, pengguna menjadi lebih rentan seiring berjalannya waktu, karena taktik yang digunakan oleh penipu semakin lama semakin cerdik dan efektif.

Alhasil, penipuan WhatsApp bertambah marah, mengakibatkan setiap korban mengalami kerugian, rata-ratanya, ribuan dolar. Di paruh pertama tahun 2020 total jumlah laporan penipuan meningkat drastis, hanya sejumlah kecil kasus penipuan yang berakhir dengan penuntutan. Maka tentunya, penting untuk mengetahui pengartian penipuan WhatsApp, cara mengenali penipuan WhatsApp dan mencegahnya. Artikel ini tepatnya membahas hal-hal tersebut.

Apa itu penipuan WhatsApp (berkedok keperluan darurat teman atau keluarga)?

Whatsapp-LogoPenipuan WhatsApp adalah sebuah bentuk penipuan di mana penjahat cyber berpura-pura menjadi kenalan korban lalu meminta uang ke mereka. Saat ini, sebagian besar penjahat tersebut berpura-pura menjadi teman atau anggota keluarga dan meminta bantuan finansial karena “mereka sangat perlu membayar tagihan (yang banyak)” atau “mereka dalam keadaan darurat dan sangat butuh uang”. Bentuk penipuan seperti ini khususnya marak di Belanda beberapa bulan terakhir, dan banyak masuk berita. Namun, hal ini dapat dan memang terjadi di mana saja.

Biasanya, pelaku berpura-pura sedang terburu-buru, kemungkinan besar untuk mendorong korban agar mengambil keputusan yang cepat. Ini alasan mengapa jenis penipuan ini juga dikenal sebagai penipuan keperluan darurat teman atau keluarga. Sayangnya, rata-rata korban kehilangan ribuan dolar akibat penipuan WhatsApp. Usia juga kelihatannya menjadi faktor dalam hal ini, di mana sebagian besar korbannya berusia di atas 50 tahun.

Dalam sebagian besar kasus, nomor telepon yang digunakan oleh kriminal untuk melakukan penipuan WhatsApp tidak dikenal oleh korban, namun foto profil yang digunakan tidak terlihat asing. Alhasil, korban berpikir bahwa mereka memang sedang berkomunikasi dengan seorang teman atau anggota keluarga mereka. Tetapi, penjahat dapat dengan mudah menyalin sebuah foto dari platform media sosial lain, seperti Facebook atau Instagram. Hal yang sama berlaku terhadap informasi lain yang juga bisa digunakan untuk menyesatkan korban. Seperti kosa kata yang digunakan seseorang, atau peristiwa tertentu yang mungkin pernah diunggah seseorang (“Seharusnya saya minta bantuanmu saat kita ada di bar kemarin…”).

Jaman sekarang bentuk penipuan WhatsApp yang bahkan lebih menyesatkan semakin marak, dikenal sebagai pembajakan WhatsApp. Dengan jenis penipuan seperti ini, akun WhatsApp asli diambil alih oleh para penipu.

Penipuan Canggih WhatsApp: pembajakan WhatsApp

Pembajakan WhatsApp terjadi saat seorang penjahat cyber masuk ke dalam akun WhatsApp korban untuk melakukan penipuan. Oleh karena penipu menggunakan akun asli seorang teman, permintaan uang dilihat lebih meyakinkan oleh para korban.

Bagi penjahat cyber yang berpengalaman, atau bahkan tidak berpengalaman, pembajakan akun WhatsApp seseorang lebih mudah dari kedengarannya. Skenario di bawah ini mungkin kedengaran mustahil atau terlalu rumit bagi beberapa orang, tapi nyatanya lebih sering terjadi dari perkiraan Anda. Berikut caranya:

  1. Penipu mendapatkan nomor telepon korban pertamanya.
  2. Penjahat kriminal memasang (ulang) WhatsApp di HP mereka atau perangkat lain.
  3. Penjahat lalu menghubungi korban, berpura-pura sebagai kenalan korban.
  4. Penipu WhatsApp berbohong kepada korban, dengan mengatakan bahwa mereka tidak sengaja telah mengirimkan kode verifikasi mereka ke pihak korban.
  5. Penjahat kriminal menjebak korban untuk memberi mereka kode verifikasi, yang selanjutnya mereka masukkan ke HP mereka sendiri untuk mendapat akses ke akun WhatsApp korban dan semua kontak korban.

Penipuan WhatsApp dan pembajakan kotak voicemail

smartphone-voicemail-iconTrik umum lain untuk mendapat akses kea kun WhatsApp korban adalah dengan masuk ke kotak voicemail korban untuk mencuri kode verifikasi WhatsApp. Saat WhatsApp dipasang (ulang), aplikasi akan mengirimkan pesan teks ke nomor HP spesifik berisi kode verifikasinya. Namun, penjahat cyber dapat mengindikasikan bahwa mereka belum mendapat kodenya dan meminta kode ulang melalui panggilan, mengingat bahwa WhatsApp akan menelepon korban dalam waktu beberapa menit. Penipu lalu akan menelepon nomor korban di waktu yang bersamaan. Oleh karena korban sedang dalam panggilan, kode verifikasi akan terkirim ke kotak voicemal korban.

Masalahnya dengan situasi ini adalah banyak orang yang gagal mengamankan kotak voicemail mereka dengan baik. Mereka sering meninggalkan kata sandi otomatis dan tidak mengubahnya, yang biasanya terpasang dalam bentuk “1111” atau “0000”. Atau mereka mengubah kata sandi ke kombinasi angka yang mudah ditebak, seperti “1234”. Dengan kode keamanan yang begitu sederhana, maka sangatlah mudah bagi penjahat cyber untuk masuk ke kotak voicemail korban dan mengambil kode verifikasi WhatsApp.

Setelah penipu berhasil mengambil alih akun korban pertamanya, menipu kontak-kontak korban dan bahkan mengambil alih akun kontak-kontak tersebut menjadi hal yang mudah. Hal ini dikarenakan si penipu mampu mendekati korban selanjutnya dengan nama, foto profil, dan bahkan nomor telepon dari seseorang yang dikenal dan dipercayai korban. Hal ini membuat bentuk penipuan ini sangat dipercayai korban dan sering kali sulit dikenali.

Jenis penipuan ini berawal hanya dengan satu akun yang diambil alih dan penipuan beberapa kontak dari si korban, tapi dapat berkembang dengan cepat. Hal ini dikarenakan jaringan penipuan berkembang secara eksponensial dengan setiap langkah, dan setiap kontak yang diambil alih memperlihatkan kontak baru untuk mereka tipu yang menghasilkan informasi berguna terkait akun korban ataupun keuntungan finansial.

Bagaimana cara mengenali penipuan WhatsApp?

Penipuan WhatsApp bisa jadi sangat sulit untuk dikenali, khususnya saat penipu telah mengambil alih akun WhatsApp dari seseorang yang dikenal oleh korban. Meskipun begitu, sering kali terdapat tanda-tanda yang seharusnya menjadi peringatan dan mengindikasikan bahwa Anda sedang berurusan dengan seorang kriminal. Sejujurnya, tanda-tanda ini bisa jadi tidak terlalu terlihat.

Terburu-buru

Sebuah tanda yang berulang kali terlihat adalah rasa terburu-buru. Penipu terlihat tergesa-gesa dan sangat pandai membuat bingung korban, menekan mereka untuk lekas bertindak dan membayar secepat mungkin. Satu contoh asli dari penipuan jenis ini adalah percakapan antara seorang ayah dan orang yang mengaku sebagai anaknya. Dalam kasus ini, penipu berpura-pura menjadi anak dari korban dan menjelaskan bahwa ia memiliki dua tagihan yang sudah lewat jangka waktu pembayaran, lalu meminta “ayahnya” untuk mengirimkan uang.

Adapun skenario lain yang dapat terjadi. Anda tiba-tiba mendapat kabar dari orang yang berpura-pura sebagai teman atau kenalan Anda. Mereka berkata bahwa mereka punya nomor baru. Dalam pesan yang sama, atau dalam pesan selanjutnya, mereka meminta uang. Tentu, nomor akun yang diberikan untuk transfer uang tidak dapat Anda kenali, karena sebagian besar orang tidak tahu rincian akun kontak mereka. Selain itu, sebagian besar orang tidak punya waktu untuk melakukan verifikasi nomor akun.

Maka ingat, jika seseorang berkata mereka punya nomor baru dan informasi tersebut langsung dilanjutkan dengan permintaan uang, kemungkinan besar itu adalah penipuan. Hal ini khusunya berlaku jika orang tersebut tidak terlalu dekat atau Anda kenali. Atau, sebaliknya, Anda sangat mengenal orang tersebut namun permintaan mereka kali itu sangat berbeda dari sifat atau watak asli mereka pada biasanya.

Penipu WhatsApp tidak pernah mau menerima panggilan

smartphone-with-telephone-iconTentu, tanda-tanda sebelumnya mungkin kurang terlihat saat akun WhatsApp orang yang Anda kenal telah dibajak. Pertanda lain yang dapat membantu adalah saat penipu tidak ingin Anda untuk menelepon mereka, bahkan saat Anda meminta atau menjelaskan bahwa sebaiknya urusan mereka dibahas terlebih dahulu melalui telepon. Penipu sering kali akan memiliki beragam alasan yang meyakinkan untuk menjelaskan mengapa mereka tidak bisa menelepon. Tentunya, hal ini dikarenakan jika Anda menelepon mereka dan mendengar suaranya, mereka terancam terbongkar modus penipuannya.

Pertanda lain adalah bahasa Inggris yang kurang baik. Hati-hati akan pesan yang berisi kesalahan pengejaan atau kesalahan tata bahasa. Beberapa penipu (WhatsApp) tinggal di luar negeri, sering kali di negara yang kurang sejahtera, dan/atau kurang berpendidikan. Kriminal seperti itu sering kali bergantung pada aplikasi atau alat penerjemah, seperti Google Translate. Jika kasusnya seperti ini, Anda biasanya akan menyadari bahwa bahasa yang digunakan “sedikit berbeda”. Saat itu, seharusnya pertanda tersebut memicu kecurigaan Anda.

Permintaan bayaran ke akun yang tidak dikenal atau tidak terdaftar

Biasanya, penjahat akan meminta Anda untuk melakukan transfer langsung ke sebuah akun yang tidak dikenal, sering kali akun saluran yang digunakan oleh penjahat untuk dengan cepat memindahkan uang ke jaringan akun yang lain. Atau mereka mungkin meminta Anda untuk mengirimkan uang via PayPal, Facebook Messenger Payments, Google Pay, Apple Pay Cash atau aplikasi semacam Cash App atau Venmo (layanan pembayaran mobile milik PayPal). Seharusnya hal ini sudah membuat curiga, khususnya jika metode pembayaran yang diminta asing bagi Anda.

Dalam kasus manapun, ada baiknya untuk memeriksa kembali dan curiga saat merespon jenis-jenis permintaan bayaran seperti ini. Dalam banyak kasus, Anda tidak bisa atau melakukan verifikasi terhadap nomor akunnya. Meskipun sistem pembayaran yang disebutkan di atas memiliki upaya keamanan tersendiri, masih ada kemungkinan untuk membuat akun palsu yang bekerja sebagai akun saluran bank. Beberapa aplikasi juga mendukung pembayaran Bitcoin. Sayangnya, tidak ada cara untuk melakukan verifikasi jika orang yang Anda kirimkan uang memang benar-benar orang yang Anda kenal.

Lebih buruknya lagi, jika seorang penipu berhasil memiliki informasi pribadi teman atau kenalan, seperti tagihan listrik atau beberapa bentuk konfirmasi identitas lain (hal ini bahkan bisa dipalsukan), dan orang tersebut belum memiliki, contohnya, sebuah akun PayPal, maka si penipu dapat membuka akun PayPal palsu atau bayangan atas nama orang tersebut.

Akun PayPal bayangan dapat dibuat atas nama siapapun. Akun-akun bayangan dapat diakses via alamat IP negara atau lokasi yang spesifik, dengan menggunakan alamat IP dedicated VPN, contohnya, yang dapat diverifikasi dengan sebuah akun bank virtual atau kartu visa virtual. Semua hal tersebut dapat dengan mudah diatur oleh penjahat cyber.

Jika Anda bisa melihat nomor akunnya, ada baiknya untuk memastikan bahwa nomor akun tersebut sesuai dengan nomor yang Anda miliki untuk orang tersebut. Mungkin Anda pernah melakukan transaksi transfer dengan teman, anggota keluarga atau kenalan Anda sebelumnya? Jika begitu, Anda bisa melihat nomor akun yang sebelumnya digunakan untuk pembayaran melalui aplikasi online banking Anda.

Hal yang kadang juga terjadi, adalah si penipu memberi Anda nomor akun orang yang menagih uang ke mereka. Lalu mereka akan meminta Anda untuk mengirimkan uang langsung ke akun tersebut. Untuk membuat permintaan mereka terlihat meyakinkan, mereka mungkin, contohnya, akan mengatakan bahwa mereka kesulitan untuk mengirimkan uang itu, menggunakan beberapa pesan eror untuk bukti dan meminta Anda untuk mencobanya “karena urusannya genting dan penting bagi uang itu untuk dikirimkan tepat waktu”. Dalam sebagian besar kasus, akun yang mereka berikan itu merupakan akun saluran curang dan tempat akhirnya sulit dilacak.

Rangkuman tanda-tanda penipuan WhatsApp

Kami telah menjelaskan di atas tanda-tanda yang mengindikasikan bahwa Anda berpotensi berurusan dengan seorang penipu WhatsApp. Kami menyarankan Anda untuk membaca informasi ini dengan hati-hati untuk paham akan cara kerja penjahat cyber, sehingga harapannya Anda tidak jatuh ke dalam jebakan mereka. Di bawah ini merupakan rangkuman tanda-tanda penipuan yang sudah dijelaskan:

  • Penipu memperlihatkan rasa terburu-buru dan mencoba untuk meyakinkan atau menekan Anda supaya cepat membayar (hampir selalu seperti ini kasusnya)
  • Penjahat cyber mengirim aplikasi ke Anda melalui sebuah nomor yang tiddak dikenal (hanya terjadi jika penjahat belum membajak akun WhatsApp seseorang)
  • Penipu memberi tahu Anda bahwa nomor mereka sudah berubah dan hampir langsung membahas soal uang (sekali lagi, ini hanya terjadi jika penjahatnya belum membajak akun WhatsApp seseorang)
  • Pesan penipuan ditulis menggunakan bahasa Inggris yang kurang baik, karena sering kali bahasa ibu penipu bukan bahasa Inggris atau mereka kurang berpendidikan
  • Penjahat tidak ingin ditelepon
  • Penipu meminta Anda untuk mengirim uang ke akun yang tidak dikenal atau menggunakan sebuah aplikasi yang tidak menunjukkan nomor akun sama sekali (seperti PayPal atau Venmo)

Bagimana cara mencegah penipuan dan/atau pembajakan WhatsApp?

Meskipun penting untuk memahami pengertian penipuan WhatsApp dan tanda-tanda penipuan WhatsApp, Anda juga perlu tahu cara mencegah jenis penipuan seperti ini. Guna melindungi diri dan kontak-kontak Anda dari penipuan WhatsApp, kami menyarankan Anda untuk mengikuti panduan di bawah ini.

Tips untuk mencegah penipuan WhatsApp

  • Jika Anda mendapat sebuah pesan dari seseorang yang meminta uang, pertama periksa jika nomor itu benar. Jika salah satu teman atau kenalan Anda tiba-tiba memiliki nomor baru dan meminta uang, Anda seharusnya melihat ini sebagai hal yang, paling tidak, mencurigakan
  • Berhenti sebentar dan periksa bahasa serta gaya bicara dalam pesan. Apa berbeda atau lebih buruk dari biasanya? Jika ya, ada kemungkinan bahwa Anda sedang mengalami penipuan WhatsApp
  • Coba telepon nomor orang yang meminta uang. Jika orang itu adalah penipu, mereka akan cepat ketahuan!
  • Jika penipu tidak menerima panggilan, coba untuk menelpon nomor “lama” teman atau kenalan Anda, atau hubungi mereka dengan cara lain (contohnya e-mail, SMS, dll) untuk mengkonfirmasi ceritanya
  • Jangan biarkan penipu menekan Anda. Berpikir secara logis dan tetap tenang. Jika seseorang meminta uang dari Anda untuk membantu hutang mereka, contohnya, dengan sebuah agensi atau pemerintah, pikirkan terlebih dahulu seberapa penting keterlambatan waktu pembayaran akan berpengaruh bagi orang tersebut
  • Jika Anda curiga, tanya penipu sebuah pertanyaan yang jawabannya hanya diketahui oleh teman atau kenalan Anda
  • Amankan kotak voicemail Anda dengan kode pribadi yang tidak mudah ditebak dan aman. Hal ini akan mempersulit penipu WhatsApp yang ingin mengakses kotak voicemail Anda untuk mengambil kode verifikasi WhatsApp.
  • Jika seseorang meminta Anda untuk mengirimkan kode verifikasi, jangan pernah mengirimkannya tanpa bertanya. Selalu hubungi orang tersebut dengan cara lain. Hal ini penting jika orang tersebut meminta kode verifikasi yang tidak Anda kenali. Selalu ingat bahwa jika seseorang membutuhkan kode verifikasi, mereka bisa langsung memintanya dari WhatsApp dan bukan melalui Anda.
  • Pasang “2-Faktor Authentication” di WhatsApp. Setelah hal ini terpasang, jika WhatsApp dipasang di sebuah perangkat baru, WhatsApp akan meminta kode 6 angka yang Anda telah pasang serta verifikasi yang mereka kirimkan. Hal ini membuat pembajakan akun semakin sulit untuk dilakukan.

Penggunaan WhatsApp secara cerdas mampu melindungi diri dan kontak Anda

Ingat bahwa tips yang tersedia di atas bukan hanya penting untuk melindungi diri sendiri. Jika penjahat berhasil membajak akun WhatsApp Anda, mereka dapat dengan mudah menipu kontak-kontak Anda dan bahkan mengambil alih akun teman-teman serta keluarga Anda. Jika Anda kurang teliti dalam mengamankan akun Anda dan akibatnya teman-teman Anda rugi ribuan dolar, mereka mungkin akan marah dengan Anda… Dengan mengikuti tips di atas, Anda melindungi diri dan kontak Anda!

Saya pernah menjadi korban penipuan WhatsApp, apa yang dapat saya lakukan?

Pengalaman menjadi korban penipuan WhatsApp adalah hal yang tidak menyenangkan. Namun, coba untuk tetap tenang. Jika Anda sadar bahwa Anda telah menjadi korban penipuan beberapa saat setelah Anda mengirim uang, Anda mungkin masih bisa membatalkan pembayaran. Di beberapa negara dan bank tertentu, tergantung dari tahap transfer, Anda mungkin bisa menghentikan transfer yang baru dilakukan atau membatalkannya. Namun, tergantung dari situasi, Anda mungkin perlu bertindak cepat untuk mendapatkan kembali uang Anda.

Transfer rekening biasanya lebih sulit untuk dibatalkan, karena mereka langsung meninggalkan akun Anda dan langsung dapat ditarik uangnya oleh penerima. Akun-akun saluran, contohnya, biasanya langsung dikosongkan. Lebih dari itu, hal-hal bisa semakin rumit jika Anda telah menggunakan layanan atau aplikasi pembayaran online.

Apapun skenario atau layanan pembayaran yang digunakan, selalu hubungi bank Anda. Dalam contoh kasus penipuan ayah dan anak di atas, si ayah menghubungi pihak bank dan uang orang tersebut akhirnya kembali. Oleh karena ia lekas menghubungi bank, pihak bank mampu memutar balikkan proses transfer.

Jika Anda telah menjadi korban penipuan dan melaporkannya, ada kemungkinan bahwa Anda akan mendapatkan kembali uang Anda. Tapi sekali lagi, hal ini tergantung pada bank, negara tempat Anda tinggal, serta regulasi dan praktek hukum lokal Anda. Di AS, contohnya, sebagian besar bank besar menandatangani kode praktek sukarela untuk menggantikan uang korban kecuali “mereka mengabaikan peringatan pihak bank” atau “sangat tidak berhati-hati”. Namun, hal ini bukan berarti mereka diharuskan untuk mengembalikan uang Anda jika Anda dijebak untuk mengirim uang ke penipu.

Bahkan saat bank tidak bisa membatalkan transfer atau tidak mengembalikan uang, mereka tetap akan melakukan investigasi terkai klaim penipuan tersebut. Hal ini dilakukan untuk verifikasi klaim dan menentukan apa yang terjadi dan bagaimana kejadiannya terjadi. Lalu pihak bank sebaliknya akan memperingatkan pelanggan dan melindungi mereka dari ancaman penipuan di masa depan.

Hal yang paling penting adalah Anda melaporkan penipuan atau pembajakan WhatsApp ke pihak kepolisian dan/atau agensi lain yang terkait di negara atau tempat tinggal Anda. Contohnya, jika Anda tinggal di AS, hubungi bagian FBI’s Internet Crime Complaint Center (IC3), dan Action Fraud, jika Anda tinggal di Inggris. Di Indonesia, Anda bisa melaporkan kasus penipuan WhatsApp melalui e-mail ke Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri (Dittipidsiber).

Anda sebaiknya juga melaporkan penipuan atau bukti pesan dari nomor tidak dikenal apapun ke pihak WhatsApp, sehingga mereka dapat memperingatkan pengguna WhatsApp yang lain. Hal ini bisa dilakukan secara sederhana melalui aplikasinya sendiri. Mohon lihat bagian FAQ kami di bagian bawah untuk mengetahui informasi lebih lanjut tentang cara melakukan hal ini.

Terakhir, kami menyarankan Anda untuk melaporkan penipuan ini ke AnyScam, layanan laporan penipuan yang gratis dari SCARS Global Fraud Clearinghouse, sebuah organisasi nirlaba yang tersebar di seluruh dunia dan menyediakan bantuan online bagi korban kejahatan seperti ini. Beberapa negara juga memiliki kelompok bantuan berskala nasional untuk korban-korban penipuan atau pusat bantuan kasus penipuan. Mereka dapat membantu Anda dalam menjelaskan proses yang perlu Anda lalui saat menjadi korban dan bisa membantu Anda dalam mencegah kasus penipuan di masa depan.

Penipuan WhatsApp: tanya jawab

Punya pertanyaan tentang penipuan WhatsApp? Baca FAQ kami di bawah ini.

Penipuan WhatsApp adalah sebuah kasus kejahatan di WhatsApp, di mana seorang penjahat cyber berpura-pura menjadi seseorang yang Anda kenal dan meminta uang. Biasanya penipu mengklaim bahwa mereka membutuhkan uang secepatnya untuk membayar tagihan yang sudah menunggak. Ini alasan mengapa sering kali hal ini disebut penipuan keperluan darurat teman atau keluarga. Ingin tahu lebih banyak? Baca artikel ini untuk tahu tentang penipuan WhatsApp secara lebih dalam.

Tidak selalu mudah untuk mengenali penipuan WhatsApp dan khususnya pembajakan WhatsApp, karena tanda-tandanya beragam. Namun, berikut tanda-tanda yang sudah pasti:

  • Anda merasa didorong untuk buru-buru
  • Penipu tidak ingin Anda untuk menelepon mereka
  • Penipu meminta Anda untuk mengirim uang via layanan atau aplikasi pembayaran yang tidak terlalu Anda pahami atau meminta Anda untuk mengirim uang ke akun yang tidak dikenal

Pembajakan WhatsApp adalah sebuah teknik yang digunakan oleh penjahat untuk mempermudah penipuan WhatsApp. Pada intinya, hal yang mereka lakukan adalah mengambil alih akun WhatsApp Anda dengan mencegat kode verifikasi yang telah dikirim ke nomor telepon Anda.

Jika Anda ingin tahu cara mereka melakukan ini dan apa yang dapat Anda lakukan untuk mencegahnya, baca artikel ini.

Ada beberapa langkah yang dapat Anda ambil untuk mempersulit penipuan WhatsApp bagi penjahat cyber. Berikut tiga langkah yang penting:

  • Pasang “2-Factor Authentication” di WhatsApp
  • Amankan kotak voicemail Anda dengan kode yang aman dan tidak mudah ditebak yang hanya diketahui oleh Anda
  • Coba hubungi penipu WhatsApp

Ada banyak tips yang dapat membantu Anda untuk mencegah penipuan WhatsApp.

Anda bisa melaporkan sebuah laporan ke WhatsApp melalui aplikasinya.

  • Di HP Android, buka WhatsApp dan tekan tombol pilihan lain (yaitu tombol dengan tiga titik yang bertumpuk). Lalu pilih Setelan > Bantuan > Hubungi Kami
  • Di iPhone, buka WhatsApp dan tekan tombol pengaturan (yaitu tombol dengan gambar berikut). Lalu pilih Bantuan > Hubungi Kami

WhatsApp menyarankan Anda untuk menyediakan informasi sebanyak mungkin.

Jika Anda menerima sebuah pesan dari nomor tidak dikenal yang mencurigakan, atau kontak atau grup yang mencurigakan, Anda bisa melaporkannya ke WhatsApp melalui chat. Untuk melakukan itu ikuti langkah-langkah berikut ini:

  1. Buka chat
  2. Tekan nomor, kontak atau nama grup untuk membuka informasi profil mereka
  3. Gulir ke bawah dan tekan tautan Laporkan Kontak atau Laporkan Grup

WhatsApp lalu menerima pesan terbaru yang dikirim ke Anda melalui nomor, kontak, atau grup yang sudah dilaporkan. WhatsApp juga akan menerima informasi tentang interaksi terakhir Anda dengan nomor, kontak, atau grup yang sudah dilaporkan tersebut.

Jurnalis seputar teknologi
Nathan adalah seorang jurnalis dengan pengalaman pelatihan internasional dan tertarik dengan upaya pencegahan cybercrime, khususnya jika melibatkan kelompok yang riskan menjadi korban. Di VPNoverview.com, Nathan melakukan riset perihal keamanan cyber, sensor internet, dan privasi online.
Kumpulkan sebuah komentar
Kumpulkan sebuah komentar